Renungan Setelah Sholat Malam
Setelah sholat malam., ditengah keheningan malam, coba diri ini merenungtentang :
1.Kepala kita! Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan
segenap kepasrahan seorang hamba yang tiada daya di hadapan Allah Yang Maha
Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan
kesombongan seorang manusia?
2. Mata kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan
ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala
pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?
3. Telinga Kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan,
bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan utk mendengarkan
suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?
4. Hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar
di tempat sholat, mencium anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak
yatim piatu yang sangat kehilangan kedua orangtuanya dan sangat mendambakan
cinta bunda dan ayahnya?
5. Mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan
kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan
untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan
alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta
bahkan menyakiti hati sesama?
6. Tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan utk bersedekah kepada dhuafa, membantu
sesama yang kena musibah, membantu sesama yang butuh bantuan, mencipta karya
yang berguna bagi ummat atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi
orang lain serta merampas hak-hak serta harta orang yang tak berdaya?
7. Kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke
tempat menuntut ilmu bermanfaat, ke tempat-tempat pengajian yang kian
mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk
melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?
8. Dada Kita! Apakah didalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal
dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana,
atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur,
biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?
9. Perut kita! Apakah didalamnya diisi oleh makanan halal dan makanan yang
diperoleh dengan cara yang halal sehingga semua terasa nikmat dan barokah. Atau
didalamnya diisi oleh makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal,
dengan segala ketamakan dan kerakusan kita?
10. Diri kita! Apakah kita sering tafakur, tadabur, dan selalu bersyukur atas
karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?
Sumber milis dari Suhartono : kota-rembang@yahoogroups.com
www.ajimedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar